Sabtu, 24 Oktober 2015

HIKMAH JURUS ASMAUL HUSNA

KENAPA HARUS ADA JURUS ASMAUL HUSNA?
Sebelum kita bahas lebih dalam mari kita baca Surat Al-Maidah dibawah ini:
Artinya:  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan CARILAH JALAN (WASILAH) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

Saudara-Saudara Sehati dan Senafas perlu diketahui bahwa ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN merupakan jalan kita (wasilah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, supaya kita bisa menjadi orang yang bertaqwa. Q.S Al-Maidah adalah dasar untuk diperintahkannya berwasilah. Wasilah adalah alat yang memudahkan sampainya  sesuatu kepada sesuatu yang lain, atau dengan kata lain yang memungkinkan tercapainya suatu tujuan.
Allah SWT memberi pertolongan kepada hambanya tentunya melalui perantara, dalam  kondisi dan keadaan tertentu. sebagai contoh nabi Sulaiman AS dengan pasukan jin, nabi Musa AS dengan tongkatnya untuk membelah lautan, Ka’bah ketika mau diserang oleh pasukan bergajah, Allah mengirim burung ababil yang berbondong-bondong sambil membawa sijjil. Rasulullah ketika isra’ mi’raj beliau untuk sampai ke sidratul muntaha beliau mengendarai Buraq.
Kalau kita perhatikan cara berdoa Rasulullah, Rasulullah SAW ketika dalam keadaan genting seperti setelah sholat istisqa’ ataupun sebelum perang badar. Rasulullah SAW berdoa dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin sampai terlihat ketiaknya. Cara berdoa mengangkat tangan seperti itu merupakan penegasan dalam memohon, memperkuat maksud berdoa/memohon, memperkuat kekuatan/power doa.
Selanjutnya perhatikan Hadis dari Abu Hurairah diriwayatkan oleh imam turmudzi (2479), Hakim (1817), dan Thabrani (Al-Awsoth: 5109)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهُ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
Bersabda Rasulullahi SAW: Dan ketahuilah bahwasannya Allah tidak akan mengabulkan doa, yang timbul dari hati yang lupa (kosong melompong).
Setelah kita cermati uraian dasar-dasar dari keterangan diatas, maka kita dapat menghubungkan dengan JURUS-JURUS yang ada di ASMAUL HUSNA.
Adapun ritual rutin  yang ada didalam Asmaul Husna antara lain JURUS ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN yang merupakan wasilah untuk memohon kepada Allah SWT.
Jurus identik dengan gerakan untuk bertarung atau membeladiri, lain halnya dengan jurus yang ada di perguruan ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN.
Fungsi jurus dalam beladiri tersebut tidak mengandung unsur untuk bertarung, beladiri ataupun sejenisnya. Karena dengan gerakan-gerakan seperti itu tidak akan mungkin kita bisa jadi juara berkelahi.
Tapi kenapa harus ada jurus ASMAUL HUSNA?
Perlu kalian ketahui bahwa gerakan jurus tersebut mengambil dan meniru dari gerakan-gerakan pada sholat ataupun filosofi yang ada pada sholat. Jurus tersebut sebenarnya ada fungsi lain yang mana fungsi tersebut lebih besar kalau hanya dibandingkan “hanya jago dalam berkelahi”, jurus asmaul husna yang setiap langkahnya di iringi dan di isi dengan asmaul husna dimana kita tahu bahwa Allah menyuruh kita berdoa dengan asmaul husna, sesuai dengan firman Allah:
Hanya milik ALLAH asmaul husna, MAKA BERMOHONLAH kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’râf: 180)
Jurus tersebut secara tidak langsung bisa sebagai sarana doa dan penegas doa, setiap gerak jurus mengandung maksud yang tersirat. Penghayatan, kekhusukan ketika melakukan gerak jurus membuat kuat tenaga bathin kita.
Supaya latihan JURUS kita berarti, maka dalam melakukan gerak jurus hendaknya dilakukan dengan khusyuk (totalitas). Baik nafas, pandangan mata, maupun jeritan batin semuanya itu akan membuahkan kesan yang tidak bisa diceritakan. Keseimbangan antara energy positif dan negative gesekan langkah kaki ke bumi serta kokohnya kuda-kuda menandakan kekuatan yang besar dan siap untuk diledakkan. INGAT…! Jangan melakukan jurus dengan hati yang kosong melompong, apalagi tidak khusyuk (totalitas), kalau tidak gerakan kita nantinya akan menjadi sia-sia.
Dalam hadis dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Betapa banyak orang yang berpuasa, sementara yang dia dapatkan dari puasanya hanyalah rasa haus dan dahaga…” (HR. Ahmad, Ibn Khuzaimah, dan dishahihkan al-Albani).
Jangan sampai banyak orang melakukan jurus asmaul husna yang dia dapatkan hanya ke sia-sia an.
Mari kita dekatkan diri kita kepada Allah dengan wasilah gerak jurus ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN.

INGAT …. KE KHUSYUKAN KETIKA MELAKUKAN GERAK JURUS MENJADI TOLAK UKUR KEKHUSYUKAN KITA KETIKA SHOLAT. Semoga tulisan ini menjadikan manfaat bagi diriku, saudara-saudaraku dan keluargaku serta masyarakat yang ada disekitarku, AAMIIN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar