KENAPA
HARUS ADA JURUS ASMAUL HUSNA?
Sebelum
kita bahas lebih dalam mari kita baca Surat Al-Maidah dibawah ini:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan CARILAH JALAN (WASILAH) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan
berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
Saudara-Saudara
Sehati dan Senafas perlu diketahui bahwa ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN merupakan
jalan kita (wasilah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, supaya kita bisa
menjadi orang yang bertaqwa. Q.S Al-Maidah adalah dasar untuk diperintahkannya
berwasilah. Wasilah adalah alat yang memudahkan sampainya sesuatu kepada sesuatu yang lain, atau dengan
kata lain yang memungkinkan tercapainya suatu tujuan.
Allah
SWT memberi pertolongan kepada hambanya tentunya melalui perantara, dalam kondisi dan keadaan tertentu. sebagai contoh
nabi Sulaiman AS dengan pasukan jin, nabi Musa AS dengan tongkatnya untuk
membelah lautan, Ka’bah ketika mau diserang oleh pasukan bergajah, Allah
mengirim burung ababil yang berbondong-bondong sambil membawa sijjil. Rasulullah
ketika isra’ mi’raj beliau untuk sampai ke sidratul muntaha beliau mengendarai
Buraq.
Kalau
kita perhatikan cara berdoa Rasulullah, Rasulullah SAW ketika dalam keadaan
genting seperti setelah sholat istisqa’ ataupun sebelum perang badar.
Rasulullah SAW berdoa dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin sampai
terlihat ketiaknya. Cara berdoa mengangkat tangan seperti itu merupakan
penegasan dalam memohon, memperkuat maksud berdoa/memohon, memperkuat kekuatan/power
doa.
Selanjutnya
perhatikan Hadis dari Abu Hurairah diriwayatkan oleh imam turmudzi (2479),
Hakim (1817), dan Thabrani (Al-Awsoth: 5109)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: وَاعْلَمُوْا
أَنَّ اللهُ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
Bersabda
Rasulullahi SAW: Dan ketahuilah bahwasannya Allah tidak akan mengabulkan doa,
yang timbul dari hati yang lupa (kosong melompong).
Setelah
kita cermati uraian dasar-dasar dari keterangan diatas, maka kita dapat
menghubungkan dengan JURUS-JURUS yang ada di ASMAUL HUSNA.
Adapun
ritual rutin yang ada didalam Asmaul
Husna antara lain JURUS ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN yang merupakan wasilah untuk
memohon kepada Allah SWT.
Jurus
identik dengan gerakan untuk bertarung atau membeladiri, lain halnya dengan
jurus yang ada di perguruan ASMAUL HUSNA NURUL BURHAN.
Fungsi
jurus dalam beladiri tersebut tidak mengandung unsur untuk bertarung, beladiri
ataupun sejenisnya. Karena dengan gerakan-gerakan seperti itu tidak akan
mungkin kita bisa jadi juara berkelahi.
Tapi
kenapa harus ada jurus ASMAUL HUSNA?
Perlu
kalian ketahui bahwa gerakan jurus tersebut mengambil dan meniru dari
gerakan-gerakan pada sholat ataupun filosofi yang ada pada sholat. Jurus
tersebut sebenarnya ada fungsi lain yang mana fungsi tersebut lebih besar kalau
hanya dibandingkan “hanya jago dalam berkelahi”, jurus asmaul husna yang setiap
langkahnya di iringi dan di isi dengan asmaul husna dimana kita tahu bahwa
Allah menyuruh kita berdoa dengan asmaul husna, sesuai dengan firman Allah:
Hanya
milik ALLAH asmaul husna, MAKA BERMOHONLAH kepada-Nya dengan menyebut asmaul
husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’râf: 180)
Jurus
tersebut secara tidak langsung bisa sebagai sarana doa dan penegas doa, setiap
gerak jurus mengandung maksud yang tersirat. Penghayatan, kekhusukan ketika
melakukan gerak jurus membuat kuat tenaga bathin kita.
Supaya
latihan JURUS kita berarti, maka dalam melakukan gerak jurus hendaknya
dilakukan dengan khusyuk (totalitas). Baik nafas, pandangan mata, maupun
jeritan batin semuanya itu akan membuahkan kesan yang tidak bisa diceritakan.
Keseimbangan antara energy positif dan negative gesekan langkah kaki ke bumi
serta kokohnya kuda-kuda menandakan kekuatan yang besar dan siap untuk
diledakkan. INGAT…! Jangan melakukan jurus dengan hati yang kosong melompong,
apalagi tidak khusyuk (totalitas), kalau tidak gerakan kita nantinya akan
menjadi sia-sia.
Dalam hadis dari Abu Hurairah
radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Betapa banyak orang yang
berpuasa, sementara yang dia dapatkan dari puasanya hanyalah rasa haus dan
dahaga…” (HR. Ahmad, Ibn Khuzaimah, dan dishahihkan al-Albani).
Jangan sampai banyak orang
melakukan jurus asmaul husna yang dia dapatkan hanya ke sia-sia an.
Mari
kita dekatkan diri kita kepada Allah dengan wasilah gerak jurus ASMAUL HUSNA
NURUL BURHAN.
INGAT
…. KE KHUSYUKAN KETIKA MELAKUKAN GERAK JURUS MENJADI TOLAK UKUR KEKHUSYUKAN
KITA KETIKA SHOLAT. Semoga tulisan ini menjadikan manfaat bagi diriku,
saudara-saudaraku dan keluargaku serta masyarakat yang ada disekitarku,
AAMIIN